Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Maa’un: 1-2: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” Bahkan, dalam surat An-Nisa: 10, Allah mengancam mereka yang memakan harta anak yatim: “Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan sewenang-wenang, sebenarnya mereka itu memakan api sepenuh perutnya, dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala (neraka).”

Nukilan diatas memperlihatkan betapa besar perhatian Allah SWT kepada anak-anak yatim dan besarnya pahala bagi para wali yatim. Berdirinya panti-panti asuhan yang bertindak sebagai wali yatim, adalah wujud dari ajaran Islam yang tak melulu memprioritaskan hubungan antara hamba dengan Tuhannya (habluminallah), tetapi harus diimbangi dengan hubungan antar sesama hamba (habluminannas).

Yayasan Arrabitah Al-Alawiyah Daarul Aitam yang berdiri pada 12 Agustus 1931, sejak awal pendirian memiliki misi mengayomi dan menyantuni anak yatim, dengan harapan mereka akan menjadi generasi yang cerdas dan mandiri. Tak terasa, pada tahun 2011 Yayasan Daarul Aitam sudah memasuki usia 80 tahun, sebuah usia yang bisa dibilang mapan, baik dari segi organisasi maupun pengelolaan.

Buku ini mengulas sejarah panjang Yayasan Arrabitah Al-Alawiyah Daarul Aitam, perpindahan panti asuhan Daarul Aitam dari Tanah Abang ke Jagakarsa, serta beragam kegiatan dan kunjungan para tamu ke panti asuhan Daarul Aitam.

Buku ini juga menjabarkan bagaimana Yayasan Arrabitah Al-Alawiyah Daarul Aitam melakukan pembenahan organisasi dan manajemen. Hasilnya, yayasan kini telah menerapkan sistem manajemen panti asuhan yang modern dan transparan, guna menghadapi tantangan yang akan dihadapi di masa depan.