Saat gawai teknologi informasi demikian luas penggunaannya, menulis semakin terasa gampang. Tiap orang dimudahkan mengekspresikan diri (dengan tulisan, audio, gambar) melalui berbagai saluran media sosial. Menulis dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, tentang apa saja dan untuk siapa saja.
Namun, di tengah berbagai kemudahan itu, satu hal tidak berubah ialah hakikat menulis sebagai kegiatan intelektual dan profesional. Berbagai kemudahan yang ditawarkan zaman tidak dapat menghapus esensi dari proses kepenulisan: komitmen untuk terus menekuninya dan mengasah diri untuk selalu meningkatkan kualitas karya. Ini merupakan esensi yang membedakan proses kepenulisan profesional dan yang bukan.
Proses kepenulisan yang diungkap dalam buku ini menekankan hal tersebut. Melampaui persepsi menulis sebagai kegemaran, hiburan dan kebutuhan, buku ini menjelaskan hakikat menulis sebagai sebuah keahlian. Ada teknik dan metodologinya dan hal itu harus terus-menerus dipelajari. Selain untuk mengasah kemampuan diri, juga karena teknik dan metodologi itu berkembang.
Hal tersebut semakin penting di era Revolusi Industri 4.0 yang tengah berjalan. Era ini dikenal sebagai masa kebangkitan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang makin menggeser manusia dari pekerjaan-pekerjaannya. Semakin banyak lowongan di berbagai bidang diisi oleh robot dengan AI. Dimulai oleh arena dunia manufaktur dan logistik dan kini menjalar ke hampir semua profesi, termasuk bagi para wartawan dan penulis.
Buku ini membahas hakikat kepenulisan di tengah tantangan di era Revolusi Industri 4.0 berdasarkan pengalaman penulis dalam menulis biografi dan karya tulis nonfiksi lainnya selama lebih dari 20 tahun. Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama menyajikan refleksi dan interpretasi atas sejumlah aspek kepenulisan, baik teknik praktis maupun isu etis. Walaupun tidak secara eksplisit berfokus pada penulisan biografi, sebagian besar refleksi yang disajikan didasarkan pada pengalaman menulis karya-karya biografis.
Bagian kedua menyajikan lebih mendalam tentang berbagai aspek menulis biografi. Di bagian ini isu-isu yang dibahas sudah beranjak dari aspek-aspek teknis ke hal-hal yang bersifat filosofis.
Bagian ketiga menyajikan karya tulis biografis yang pernah dikerjakan oleh penulis. Ada tiga genre yang disajikan yaitu tulisan profil, opini yang menjadikan sosok sebagai pemantiknya, dan wawancara.
Bagian keempat dari buku ini menyajikan refleksi penulis dalam menjalankan profesi jurnalisme serta beberapa karya tulis jurnalistik yang relevan.
Buku ini disajikan kepada pembaca umum, terutama yang memiliki gairah untuk menulis, khususnya menulis biografi dan karya nonfiksi lainnya. Dengan membaca buku ini diharapkan muncul kesadaran untuk menjadi penulis yang berkomitmen, yang menempatkan kegiatan menulis lebih dari sekadar keperluan, kegemaran dan hiburan.
Buku ini juga diharapkan bagi dunia akademis, terutama sekolah atau kampus yang memberi penekanan pada proses kepenulisan dalam silabusnya.
Selain itu buku ini juga menjadi sarana bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama penulis profesional lainnya. Pertukaran gagasan dan pemikiran sangat penting dalam upaya memberikan kontribusi bagi lahirnya wawasan baru di dunia kepenulisan. Revolusi industri 4.0 seringkali dipandang sebagai ancaman bagi profesi apa saja, termasuk profesi menulis. Buku ini diharapkan memberikan dasar bagi diskusi lebih lanjut.
Buku ini layak dibaca oleh:
NGO yang ingin dikenal lebih luas melalui media.