Hasil kajian World Economic Forum (WEF) pada tahun 2024, menerangkan bahwa perempuan mengisi 41,2% dari seluruh lapangan kerja global dan mereka hampir ada di segala bidang. Ini menunjukkan, tingkat partisipasi perempuan di dunia kerja makin tinggi. Akan tetapi, “nasib” perempuan tidak sebaik statistik yang tergambar. Pada umumnya, mereka terjebak dalam women gender trap yang membuat mereka mengalami stereotip perempuan, diskriminasi di tempat kerja, kekerasan berbasis jenis kelamin, dan tekanan sosial. Akibatnya, karier mereka terhambat dan hak-haknya tidak bisa diperoleh.
Beberapa di antaranya berani menentang dengan melakukan protes dan gugatan, baik di internal lembaganya maupun menyelesaikannya melalui lembaga hukum. Namun, dalam prosesnya banyak yang gagal. Umumnya karena lembaga penegak hukum “dikuasai” laki-laki yang kurang memahami dunia perempuan. Sehingga muncul harapan, seandainya jumlah perempuan di jajaran penegak hukum memadai, mereka bisa memperjuangkan kaum perempuan dengan melihat kasus yang dihadapi perempuan dari kacamata perempuan sehingga bisa menemukan keadilan yang lebih hakiki.
Lembaga penegak hukum kepolisian adalah lembaga yang paling banyak diharapkan memiliki keterwakilan perempuan yang memadai. Sayangnya, representasi perempuan di lembaga kepolisian masih rendah. Hanya beberapa negara saja yang representasi perempuannya di atas 30%. Sisanya jauh di bawah itu. AS, misalnya, hanya memiliki 14% perempuan di lembaga kepolisian mereka. Di Indonesia jumlah polwan baru sekitar 6%, jauh di bawah angka yang dianggap ideal, yakni 30%. Representasi polwan yang rendah itu berpengaruh pada perkembangan karier polwan.
Bagaimana agar polwan (dan perempuan yang bekerja di bidang lain) bisa mengatasi stereotip tersebut? Mungkinkah perempuan bisa mendobrak women gender trap yang mengkungkungnya dan bagaimana caranya? Buku ini memberi jawabannya. Ditulis oleh polwan purnawirawan pati Polri dengan pangkat irjen dan telah berkiprah selama lebih dari 30 tahun di kepolisian. Penulis membahasnya dengan komprehensif dan data yang lengkap.
***